segenap jiwa

apabila kita merasa manisnya chenta, kita tidak bisa berkata apa,
apabila kita merasa chenta begitu enaknya, kita tertawa saja..
apabila kita merasa bahagia, kita tersenyum gembira..


apabila kita terasa chenta goyah, kita malara,
apabila kita merasa chenta berduka, kita kecewa,
apabila kita merasa chenta menyakitkan, ia memerlukan pengorbanan


tatkala kita terleka diulit chenta, akan datang badai melanda,
tatkala kita tertawa bersamanya, akan datang tangisannya
tatkala kita merasa keunggulanya, akan datang kerapuhannya..

pabila kita merasa chenta itu dusta, nilai dan selami maknanya..
pabila kita merasa chenta itu ibarat permainan, jadikan ia titik permulaan,
pabila kita lelah melawan chenta, jadikan ia sebagai pembela..


tika mulutnya berbicara puitis, jadikan ia sebagai kritis..
jika mulutnya mengatakan selamanya..jadikan benteng panglipur laranya.
tika dia menyatakan aku milikmu, katakan aku menunggu..


jika tangannya oles membelai raga, waspada akan bahaya..
jika tangannya oles pipimu, waspada tamparan mungkin ke situ,
jika dioles dengan permata, waspada diri menjadi senjata..


jika katanya ibarat duri, lepaskan ia pergi,
jika katanya chenta tapi menyeksa diri, lepaskan ia sendiri,
jika katanya hanya gurauan, jadikan ia sebagai sindiran..

menapak dan terus menapak,
melawan dan terus melawan,
mengguris dan terus mengguris,
sehingga ketemu dirimu yang sebenar, dirimu yang anggun, dirimu yang lesap dahulu..
chenta tak semuanya memiliki.. chenta tak semestinya dimiliki..
ikatan akad jua tak menjamin ia kebahagiaan hakiki..
lepaskan pundakmu, lepaskan chentamu, jika membawa sinar dalam dirimu...


usaha demi usaha, doa demi doa, setelah jatuh bangkit semula,
masih gagal menikmati chentanya, tiada lagi titisan keringat, tiada lagi sendu keramat..tanda chentamu telah pudar, tanda chentamu dimamah masa, tanda chentamu sudah jengkel dan dengkil tidak mau kembali padanya..


bangkit demi diri dan juga keluarga terchenta.. kerna keluarga lebih besar maknanya..

 

nukilan naymie